Perkuat Infrastruktur Telekomunikasi, Triasmitra Hadirkan Kapal Penggelar Kabel Laut Berbendera Indonesia “Bentang Bahari”

29 Sep 2025

Batam, 26 September 2025 - PT Ketrosden Triasmitra, TBK telah memantapkan posisinya sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi terkemuka di Indonesia melalui inovasi dan investasi strategis dalam teknologi komunikasi bawah laut. Perusahaan yang berkomitmen pada pengembangan konektivitas digital nasional ini kembali mencatatkan pencapaian bersejarah dalam industri telekomunikasi Indonesia.

Pada tanggal 26 September 2025, Triasmitra secara resmi melakukan seremoni serah terima Cable Laying Vessel (CLV) Bentang Bahari dari PaxOcean di Batam. Momentum ini menandai kehadiran kapal kabel bawah laut berbendera Indonesia yang akan mengubah lanskap industri telekomunikasi nasional secara fundamental.

Kehadiran CLV Bentang Bahari membawa signifikansi strategis yang mendalam bagi infrastruktur telekomunikasi Indonesia. Kapal ini tidak hanya memperkuat kemandirian teknologi nasional, tetapi juga membuka peluang ekspansi ke pasar regional Asia Pasifik. Dengan kemampuan operasional kelas dunia, Bentang Bahari memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri telekomunikasi bawah laut regional.

Investasi strategis ini mencerminkan visi jangka panjang Triasmitra dalam membangun ekosistem digital yang kokoh, mengurangi ketergantungan pada armada asing, dan mempercepat transformasi digital nasional melalui konektivitas yang lebih handal dan komprehensif.

Latar Belakang Kapal Bentang Bahari

Perjalanan transformasi Bentang Bahari dimulai dari akuisisi strategis Platform Supply Vessel (PSV) Skandi Sotra berbendera Norwegia oleh Triasmitra. Keputusan untuk mengonversi kapal eksisting ini mencerminkan pendekatan efisien dalam membangun kapabilitas nasional tanpa harus memulai dari nol. PaxOcean dipercaya menjalankan proses konversi kapal PSV yang kompleks, mengubah fungsi dasar kapal dari mendukung operasi lepas pantai menjadi kapal khusus pemasangan kabel bawah laut.

Proses konversi ini menghasilkan teknologi kapal kabel berstandar internasional dengan spesifikasi teknis yang mengesankan. Bentang Bahari memiliki panjang 94,65 meter dengan kapasitas angkut kabel mencapai 2.400 ton, memungkinkan penanganan proyek-proyek berskala besar dalam satu mobilisasi.

Teknologi dan Kapabilitas Operasional Kapal Kabel Bentang Bahari

Bentang Bahari telah tersertifikasi DNV (Det Norske Veritas) sebagai jaminan standar keselamatan internasional. Disamping itu, kapal penggelar kabel laut ini dilengkapi dengan beberapa teknologi canggih seperti Dynamic Positioning DP-2 yang menjadi tulang punggung operasional Bentang Bahari dalam menjalankan misi pemasangan kabel bawah laut dengan presisi tinggi. Teknologi ini memungkinkan kapal mempertahankan posisi stabil secara otomatis, bahkan dalam kondisi cuaca buruk dan arus laut yang kuat.

Teknologi lainnya yaitu A-Frame yang berfungsi sebagai struktur utama untuk menurunkan dan mengangkat peralatan berat ke dasar laut. Sistem ini bekerja sinergis dengan Plough system yang berfungsi membuat alur di dasar laut untuk penempatan kabel yang optimal, memastikan kabel tertanam dengan kedalaman yang tepat, melindunginya dari kerusakan akibat aktivitas penangkapan ikan atau jangkar kapal lain.

Komponen teknologi selanjutnya adalah ROV (Remotely Operated Vehicle) yang mampu beroperasi hingga kedalaman ribuan meter, serta berfungsi untuk inspeksi dan pemeliharaan di kedalaman laut. Kombinasi teknologi canggih ini menjadikan Bentang Bahari sebagai aset strategis yang mampu mengembangkan proyek infrastruktur kabel bawah laut dengan efisiensi waktu dan biaya yang optimal.

Dampak Strategis bagi Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia

Kehadiran CLV Bentang Bahari menandai era baru kemandirian teknologi Indonesia dalam sektor telekomunikasi bawah laut. Selama bertahun-tahun, proyek-proyek pemasangan kabel bawah laut di Indonesia bergantung pada armada asing dengan biaya tinggi dan jadwal yang tidak selalu sesuai dengan prioritas nasional. Kepemilikan kapal berbendera Indonesia ini memberikan kontrol penuh atas timeline dan eksekusi proyek infrastruktur telekomunikasi nasional.

Direktur Utama Triasmitra, Titus Dondi, menegaskan bahwa Bentang Bahari adalah bukti bahwa Indonesia bukan hanya konsumen teknologi, namun termasuk pemain utama di industri telekomunikasi bawah laut. Posisi strategis Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dunia kini diperkuat dengan kemampuan mandiri dalam membangun infrastruktur telekomunikasi. Indonesia dapat menjadi pusat digital strategis yang menghubungkan berbagai negara melalui jaringan kabel bawah laut berkualitas tinggi.

Peran Triasmitra dalam Ekspansi Pasar Regional Telekomunikasi

Kehadiran CLV Bentang Bahari memposisikan Triasmitra sebagai pelopor ekspansi pasar regional dengan kemampuan mengelola seluruh siklus proyek kabel bawah laut secara terintegrasi. Perusahaan kini menguasai spektrum lengkap operasi mulai dari survei awal, perencanaan rute, instalasi kabel, hingga pemeliharaan dan perbaikan jaringan jangka panjang.

Strategi ekspansi Triasmitra berfokus pada pengembangan jaringan tulang punggung telekomunikasi yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia. Melalui kerjasama strategis dengan berbagai mitra industri, perusahaan membangun ekosistem konektivitas yang kuat untuk mendukung transformasi digital nasional.

Investasi dalam kapabilitas domestik ini membuka peluang ekspansi pasar yang lebih luas, sekaligus mengurangi ketergantungan pada armada asing. Dengan dukungan teknologi terdepan dan manajemen proyek yang terintegrasi, Indonesia siap menghadapi tantangan konektivitas masa depan sambil memperkuat kedaulatan digital nasional.

← Back to news